Posted by : Unknown Kamis, 13 Februari 2014

Akulturasi hindu budha

  • 1.  Mendeskripsikan wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu-Budha.  Mendeskripsikan pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.  Menganalisis wujud akulturasi kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan HinduBudha.
  • 2.  bertemunya dua kebudayaan yang berbeda dan melebur menjadi satu yang menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan sifat kebudayaan aslinya.
  • 3.  Masuknya pengaruh budaya dan agama Hindu-Budha di Indonesia dapat dibedakan atas 3 periode sebagai berikut....
  • 4. Awal (Abad V-XI M)  unsur Hindu-Budha lebih kuat dan lebih terasa serta menonjol sedang unsur/ ciri-ciri kebudayaan Indonesia terdesak  Periode
  • 5. Tengah (Abad XI-XVI M)  Pada periode ini unsur Hindu-Budha dan Indonesia berimbang.  Periode Hindu-Budha Melemah  aliran Tantrayana (perpaduan antara budaya lokal dengan Hindu-budha)  Unsur
  • 6. Akhir (Abad XVI-sekarang)  Pada periode ini, unsur Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan periode sebelumnya, sedangkan unsur HinduBudha semakin surut  Periode
  • 7.  Bidang Sosial  Ekonomi  Sistem Pemerintahan
  • 8.  Pendidikan  Religi  Seni dan Budaya  Teknologi
  • 9.  Dikenalnya Hindu. sistim Kasta pada masyarakat
  • 10.  Sudah tukar. mulai mengenal Mata Uang / alat
  • 11. Dikenal sistem pemerintahan kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja (dewa)  Pemilihan raja tidak selalu turun temurun, tetapi ada yang menggunakan prinsip musyawarah (contohnya Wikramawardana)
  • 12. Dikenalnya Huruf Pallawa dan Bahasa Sangsekerta.
  • 13. • Pengaruh Hindu Budha nampak pula pada berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama Hindu-Budha. • Pendidikan tersebut menekankan kasih sayang, kedamaian dan sikap saling menghargai sesama manusia mulai dikenal dan diamalkan oleh sebagian masyarakat Indonesia saat ini
  • 14.  Telah dikenal juga sistem pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan sekolahsekolah khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha.  Sistem pendidikan tersebut kemudian diadaptasi dan dikembangkan sebagai sistem pendidikan yang banyak diterapkan di berbagai kerajaan di Indonesia.
  • 15. Animisme dan Dinamisme Hindu Budha  tetap ada pencampuran Munculnya Aliran Tantrayana
  • 16. Seni Bangunan Candi Hindu Merupakan percampuran antara Budaya Lokal dengan Hindu Dijadikannya Candi selain tempat pemujaan juga tempat makam para Raja
  • 17.  Kitab Bharatayudha  Mahabharata  Kitab Negarakertagama
  • 18.  Pembuatan Candi  Dikenalnya Kalender Saka  Pembuatan Kapal
  • 19. lunisolar  Kalender yang mengacu pada perputaran Bulan mengelilingi Bumi untuk satu bulan.  kalender  Saka  Suku merupakan sebuah Suku di India. Saka tidak tertarik pada perebutan kekuasaan dan lebih memilih Jalur Kebudayaan.
  • 20.  Tanggal 1 Caitra tahun Nol bertepatan dengan tanggal 14 Maret 78  Dimasa Majapahit Kalender Saka sudah menjadi Kalender Kerajaan.
  • 21.  peringatan Tahun Baru Saka bermakna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, dan hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional.

hasil akulturasi Budaya Hindu-Budha dgn Indonesia

Akulturasi Budaya Indonesia dengan Kebudayaan Hindu-Budha — Presentation Transcript

  • 1.  Amalia Nadhiratul Z Hilyatun Nufus Risky Yoga Risky Dea Rusi Habi Batul Marda Vidya Suci
  • 2. Seni patung Seni ukir Seni sastra Seni wayangSistem pemerintahan
  • 3. Pembuatan sebuah patungdidasari karena patung merupakanarca induk dalam candi. Biasanyasebuah candi memuat berbagaibuah patung dewa-dewanya. Pada dasarnya seni pahatpatung berhubungan erat dengankeagamaan. Sedangkan patung-patung dibuat harusmenggambarkan dewa ataudewinya.
  • 4.  Brahma, dengan ciri-ciri : bermuka empat, bertangan empat, membawa bunga dan pustaka. Wisnu, dengan ciri-ciri : bertangan empat, memegang cakra, cangkha (kulit kerang), gada dan perwita. Siwa Mahadewa, dengan ciri-ciri : Ardacandra (bulan sabit di bawah mangkok), bermata tiga (ketiga di dahi), uparita ular, dan caturbhuya (bertangan empat yang masing-masing memegang Camara, Trisula, Akmasala, dan Kamandalu). Siwa sebagai mahaguru, dengan ciri-ciri : berjanggut, berperut gendut, memiliki caturbhuya.
  • 5.  Durga, istri Syiwa dilukiskan sebagai Mahisasuramardini dengan ciri-ciri : bertangan delapan, membawa cakra, gada, anak panah, camara, cangkha, perisai dan busur. Ganewa (Ganesha), anak Syiwa dengan ciri-ciri : candrakapala (berkepala gajah), bertangan empat, belalai masuk pada tempurung, yang disembah sebagai dewa ilmu dan pengusir bahaya.
  • 6.  Dhyani-Budha  Manusi-Budha  Dhyani-Budhisattwa Dhyani – Budha – dan Manusi – Budha patungnya sama saja dan hanya dibedakan dalam memberi petunjuk. Untuk arca Budha umumnya sama saja, sangat sederhana tanpa hiasan, memakai jubah, dengan ciri-ciri : rambut keriting, terdapat sanggul (usni-sa), diantara kening ada usna (jerawat).
  • 7. Dewa-dewa yang dilukiskan oleh arca Budha dapata dilihat dari mudra(sikap tangannya), seperti :1. Wairocana, penguasa zenith, mudranya dharma-cakra (memutar dunia)2. Aksobhya, penguasa timur, mudranya bhumisparca (memanggil bumi sebagaisaksi)3. Amoghasidhi, penguasa utara, mudranya abhaya (menentramkan)4. Amithaba, penguasa Barat, Budha dunia sekarang, mudranya dhyana(bersemedi)5. Ratnasanibhawa, penguasa Selatan, mudranya wara (memberi anugerah) Sedangkan patung Dhyani-Budhisattwa selalu digambarkan memakaipakaian kebesara seperti raja. Laksana untuk Awalokiteqwara ialah sebuah arcaAmitabha di mahkotanya. Sebagai Patmapani, ia membawa bunga terataimerah, Laksana Maitreya ialah sebuah stupa di mahkotanya.
  • 8. BACK
  • 9.  Seni pahat ukir biasanya nampak pada hiasan-hiasan di dinding- dinding candi. Yang menjadi pola hiasan diantaranya, makhluk-makhluk ajaib yang disamarkan menjadi daun-daunan. Kemudian daun-daunan ini dalam ukiran dirangkai dirangkai dengan sulur-sulur ya gmelingkar meliku menjadi sulur gelung. Di samping itu masih ada hiasan bunga teratai, baik yang masih kuncup maupun yang sudah berkembang penuh. Bunga-bunga teratai umumnya dirangkai dalam bidang bujur sangkar atau belah ketupat yang menutupi suatau dinding seperti permadani. Pada candi di Jawa Tengah kita dapatkan hiasan gambar pohon yang menggambarkan Kalpataru, yaitu pohon yang dapat memberikan segala sesuatu kepada manusia. Selain beberapa hiasan di atas, masih dijumpai relief-relief pada dinding candi yang melukiskan suatu cerita. Cerita-cerita ini diambil dari kitab-kitab kesusastraan, seperti Ramayana, Mahabarata, dan sebagainya.
  • 10. Berikut contoh ukiran masa Hindu-Budha yang terdapat pada salah satu candi.
  • 11. Menurut waktu perkembangannya, kesusastraan jaman purba (Hindu-Budha) dapat di bagi menjadi kesusastraan :ѣ Jaman Mataram (abad ke-9 dan 10)ѣ Jaman Kediri (abad ke-11 dan 12)ѣ Jaman Majapahit I (abad ke-14)ѣ Jaman Majapahit II (abad ke-15-16)
  • 12. 1. Cerita Kepahlawanan atau Epos. Epos Ramayana. Kitab ini dikarang oleh Walmiki pada permulaan tarik masehi, terdiri atas 7 jilid (kanda) dan di ubah dalam bentuk syair sebanyak 24.000 sloka. Menurut penelitian Dr. W. F Stutterheim, Kitab Ramayana dibuat dengan berbahasa Jawa Kuno pada masa pemerintahan Dyah Balitung, raja berdasarkan perbandingan bahasa yang ada pada prasasti. Adapun kitab ini mengisahkan tentang riwayat raja Rama seperti cerita Ramayana dari India. Hanya ada perbedaan sedikit yaitu pada bagian cerita Dewi Sita kembali ke Ayodya lalu berpisah dengan Sang Rama.
  • 13. Kutipan pada kitab “ramayana”
  • 14.  Epos Mahabhrata Kitab ini terdiri atas 18 jilid, yang masing-masing terdiri lagi atas berbagai bagian (parwan) dan yang dugubah dalam bentuk syair sebanyak 100.000 sloka. Isinya bermacam-macam dan disisip- sisipkan dalam rangkaian cerita pokoknya.
  • 15. Cerita pokok itu meliputi 24.000 sloka, dan sebagian besarmengisahkan peperangan sengit antara para Pandawa dan Kurawayang berlangsung selama 18 hari. Sebenarnya nama lengkap kitabtersebut adalah Mahabharatayudha, yang artinya peperanganbesar antara keluarga Bharata Menurut cerita, kitab Mahabhrata dikarang oleh WyasaKrisna Dwaipayana. Akan tetapi yang lebih masuk akal, bahwasetelah kitab ini adalah kumpulan dari berbagai macam cerita yanghidup sejak jaman Brahmana dan dikumpulkan antara tahun400SM – 400M.
  • 16. 2. Kitab Keagamaan : Sang Hyang Kamahayanika. Kitab ini tidak menggunakan syair. Pada halaman terakhir darikitab Sang Hyang Kamahayanika menyebut nama raja Mpu Sindokyang memerintah di Jawa pada tahun 851 – 869 Saka. Adapun isikitab ini mengandung ajaran agama Budha Mahayana yang bersifatTantrayana. Bahasa banyak menggunakan bahasa Sansekerta.Disamping itu, kitab ini mengandung ajaran tentang semedi.
  • 17. Hasil seni sastra jaman Kediri berupa Tembang Jawa Kuno, yangumumnya disebut kakawin. Kakawin tersebut diantaranya sebagai berikut: Arjunawiwaha, karangan Mpu Kanwa. Isinya tentang Arjuna yang bertapa agar mendapatkan senjata gunakeperluan perang Kaurawa nantinya. Sebagai petapa Arjuna membasmiraksasa Niwatakawaca yang menyerang kayangan, dan sebagai hadiah makaArjuna boleh menikmati hidup di Indraloka. Krisnayana, karangan Mpu Triguna Mengisahkan Krisna sebagai anak yang sangat nakal, tetapi disenangiorang karena suka menolong dan mempunyai kesaktian. Setelah dewasa iamenikah dengan Rukmini dengan cara menculiknya.
  • 18.  Bharatayudha, karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh Mengisahkan peperangan delapan belas hari antara Pandawa dan Kurawa.  Hariwangsa, karangan Mpu Panuluh Isinya sama dengan Krisnayana, mengenai perkawinan antara Krisna dan Rukmini.  Gatotkacasraya, karangan Mpu Panuluh Mengisahkan perkawinan antara Abimanyu dengan Siti Sundari atas bantuan Gatotkaca.  Writtasancaya, karangan Mpu Tanakung Kitab ini dimaksudkan sebagai pelajaran dan bimbingan untuk menyelami kakawin.Berisi 94 kakawin, diubah dalam bentuk cerita yang mengisahkan perjalanan sepasangburung belibis dalam usaha menolong seorang putri yang kehilangan kekasihnya.  Lubdhaka, karangan Mpu Tanakung (sudah jaman Ken Arok) Mengisahkan seorang pemburu yang memuja Syiwa. Sehingga roh pemburu inidipindahkan dari neraka ke surga.
  • 19. Jaman Majapahit I (abad ke 14) Seni sastra jaman Majapahit I menggunakan bahasa Jawa kuno sebagai berikut : Negarakertagama, karangan Mpu Prapanca.Mengisahkan situasi akhir Singasari dan pemerintahan Majapahit di bawah Hayam Wuruk, serta pengalaman sang raja dalam melaksanakan ekspedisi ke Blambangan dan kemudian singgah di Tumapel. Sutasoma, karangan Mpu Tantular.Mengisahkan seorang anak raja (Sutasoma) yang meninggalkan keduniawian karena taatnya kepada agama Budha. Ia selalu berkorban untuk menolong sesama makhluk, bahkan raksasa yang memangsa manusia menjadi pemeluk agama yang setia. Arjunawiwaha, karangan Mpu Tantular.Mengisahkan raja raksasa Rahwana yang tunduk kepada raja Arjuna Sasrabahu.
  • 20. Jaman Majapahit II (abad ke- 15-16) Jaman Majapahit II disebut juga jaman Majapahit pertengahan, seni sastranya menggunakan bahasa jawa Tengahan ada yang ditulis dalam bentuk kidung (tembang) dan ada pula yang gancaran. Seni sastra tersebut sebagai berikut: Tantu Panggelaran Mengisahkan tugas Brahma dan Wisnu, Bhatara Guru untuk menngisi pulau Jawa dengan manusia. Karena pulau itu goyah, maka para dewa memindahkan Gunung Mahameru dari India ke Jawa. Reruntuhan gunung-gunung itu menjadi gunung-gunung yang berjajar di Pulau Jawa dan Mahameru tersebut menjadi Gunung Semeru di dekat Malang. Calon Arang Mengisahkan seorang janda yang menjadi juru tenung dan mempunyai putri yang cantik., di masa pemerintahan Airlangga. Karena p[utrinya tidak ada yang meminang, maka membuat calon arang marah dengan menyebarkan wabah penyakit di seluruh negeri. Akhirnya ia di bunuh oleh Mpu Bharada, atas permintaan Airlangga.
  • 21.  Pararaton Mengisahkan riwayat hidup Ken Arok sejak lahir sampai meninggalnya, Ken Arok inilah yang di anggap sebagai pangkal keturunan raja-raja Majapahit. Sedangkan kitab-kitab yang mengandung unsur-unsur sejarah antara lain sebagai berikut:  Sundayana, menceritakan Sri Baduga Maharaja (raja Sunda)yang mengantarkan perkawinan putrinya (Dyah Pitaloka) dengan Hayam Wuruk, akhirnya dibunuh di Bubat.  Panji Wijayakrama, menceritakan Raden Wijaya yang menjadi raja Majapahit.  Ranggalawe, mengisahkan pemberontakkan Ranggalawe dari Yuban terhadap raja Jayanegara.  Sorandaka, mengisahkan pemberontakan Soka dari Lumajang terhadap reja Jayanegara.  Tantri Kamarindaka. Kitab ini merupakan gubahan bahasa Jawa Tengahan yang berisi carangan-carangan dan cerita-cerita binatang yang memuat suatu pelajaran. BACK
  • 22. Beberapa prasasti jaman purba menyebutkan dengan kata wayang atau aringgit yang artinya dalang. Wayang diambil dari kitab Arjunawiwaha, merupakan pertunjukan yang digemari rakyat pada masa pemerintahan Airlangga. Macam-macam wanyang sebagai berikut : Wayang Purwa, yaitu wayang yang terbuat dati kulit, usianya lebih awal dan ceritanya diambil dari cerita Mahabharata. Wayang Gedog, yaitu wayang yang bahan dan bentuknya hampir sama dengan wayang purwa, tetapi mengambil dari cerita Panji (akhir Bharatayudha sampai akhir Majapahit) dan tokoh-tokoh menggunakan nama-nama binatang seperti Raden Panji Kudawanengpati, Raden Kudalayban, dsb. Wayang Krucil atau Wayang Klitik, yaitu wayang yang bentuknya kecil, terbuat dari kepingan kayu (untuk badan), kulit (tangan) dan ceritanya mengambil dari cerita Panji, Dharmawulan dan Ciung Wanara.
  • 23.  Wayang Golek, yaitu wayang yang terbuat dari kayu, berbentuk segitiga dimensi dan bagian kepalanya terbuat dari kain atau tanah liat. Cerita yang diambil antara lain dari kitab Mahabhrata, Panji, Dharmawulan, dan cerita Jayengrono atau Amin Anbyah. Wayang Beber, yaitu wayang yang terbuat dari kain kertas dan ceritanya mengambil dari cerita-cerita rakyat.
  • 24. . Dalam sistem pemerintahan ini, akan dikembangkan pada kerajaan Hindu seperti kutai, Tarumanegara, Mataram Hindu dari dinasti Sanjaya, Kanjuruan (Jatim), Kediri, Majapahit, Sunda dan Bali. Sedangkan sistem pemerintahan pada kerajaan yang menganut agama Budha yaitu kerajaan Sriwijaya, Mataram dari dinasti Syailendra dan Singasari, raja Kertanegara yang beraliran Tantrisme. Perkembangan Kerajaan- kerajaan Hindu di Kepulauan Indonesia dan Malaysia tidak lepas dari proses adaptasi selektif kebudayaan India yang disesuaikan dengan pola atau tradisi lokal atau disebut sebgai local genius oleh para pemimpin Austronesia dengan dukungan sistem perdagangan maritim yang kuat. Konsep kerajaan menurut tradisi Hindu yaitu sebuah alam-semesta kecil yang berupa mandala yang dipimpin oleh raja dan dikelilingi oleh kekuatan konsentris yang terdiri dari para pendeta, pemerintah, bangsawan, tentara, dan rakyat jelata. Masing-masing mandala mewakili area kekuasaan inti sang tuan tanah.
  • 25. Konsep kerajaan tersebut dapat juga berupa kerajaan-kerajaan yang dibawahi atau tundukpada seorang tuan tanah besar atau maharaja. Dan konsekuensi dari konsep diatasadalah bahwa kerajaan-kerajaan bawahan harus membayar upeti kepada sangmaharaja secara berkala. Tetapi walaupun begitu penguasa kerajaan bawahan tersebutmempunyai kekuasaan murni terhadap kerajaan yang diperintahnya. Menurut Coedesadalah bahwa kerajaan- kerajaan Hindu memiliki kebudayaan yang terorganisasiberdasarkan konsep agama Hindu dan menganut kepercayaan Hindu Budha, danbersamaan dengan mitologi puranas, ketaatan pada Dharmasastra dan penggunaanbahasa sansekerta sebagai alat komunikasi bagi golongan penguasa.
  • 26.  Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kerajaan- kerajaan pertama tersebut menggunakan struktur pemerintahan yang dibentuk oleh Arthasastra (pakta pemerintahan). Artasastra sendiri adalah pedoman bagi para pemimpin dimana sebuah pemerintahan yang baik harus mengandung tujuh kaki dasar, unsur tersebut diantaranya; Raja, Menteri, Kerajaan, Benteng, Perbendaharaan, Tentara, dan sekutu. Arthasastra juga mengatur mengenai hubungan kerajaan dengan kerajaan lain, penegakan hukum, dan penyelesaian perbedaan pendapat. Ajaran ini juga menyebutkan mengenai seorang pendeta Brahmana yang fungsinya sebagai penasihat raja dan pemuka keagamaan serta pendidik militer. Hal ini tidak lepas dari pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para brahmana tersebut diantaranya ilmu sosial, pengobatan, matematika, arsitektur, dan persenjataan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Labels

JKT48 (17) BLOGGER (9) TIPS DAN TRIK (9) PENGETAHUAN (8) DOWNLOAD (4) FILM (3)

calendar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Natasyah Blog ^_^ -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan